Luno

berdiri dan terus melangkah tanpa lelah...

Selasa, 05 Agustus 2014

Firasat

"...Aku teringat detik-detik yang kugenggam. Hangat senyumnya, napasnya, tubuhnya, dan hujan ini mengguyur semua hangat itu, menghanyutkannya bersama air sungai, bermuara entah ke mana. Hujan mendobrak paksa genggamanku dan merampas milikku yang paling berharga. Hujan bahkan membasuh air mata yang belum ada. Membuatku seolah-olah menangis. Aku tidak ingin menangis. Aku hanya ingin ia pulang. Cepat pulang. Jangan pergi lagi."

Kemarin, kulihat awan membentuk wajahmu
Desau angin meniupkan namamu 
Tubuhku terpaku semalam, 
bulan sabit melengkungkan senyummu 
Tabur bintang serupa kilau auramu 
Aku pun sadari ku segera berlari
Cepat pulang, cepat kembali
Jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau tuk cepat pulang, cepat kembali  jangan pergi lagi
Akhirnya, bagai sungai yang mendamba samudera, 
Ku tahu pasti ke mana kan ku bermuara 
Semoga ada waktu Sayangku, 
ku percaya alam pun berbahasa, Ada makna di balik semua pertanda 
Firasat ini...Rasa rindukah ataukah tanda bahaya?Aku tak peduli  ku terus berlari
Cepat pulang, cepat kembali jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau tuk cepat pulang, cepat kembali jangan pergi lagi
Dan lihatlah, Sayang... Hujan turun membasahi seolah ku berair mata
Cepat pulang, cepat kembali jangan pergi lagi
Firasatku ingin kau tuk cepat pulang, cepat kembali jangan pergi lagi
Aku pun sadari kau tak kan kembali lagi


-Marcell-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar