Luno

berdiri dan terus melangkah tanpa lelah...

Senin, 01 September 2014

Paseduluran (Persaudaraan)

secara tinggi dalamnya lautan jauh lebih rendah daripada tingginya langit,
secara cahaya puncak malam lebih tak mempunyainya daripada terik siang,
secara luas sumurku tak ada apa-apanya dibandingkan membentangnya samudera,
sejak kapan itu menjadi ukuran?

yang tampak mata tak selalu bisa diraih,
yang tersembunyi di belakang kepala malah mudah untuk dipilih
yang bersuara keras kadang menggetarkan jiwa,
tapi justru yang lirih yang mampu menusuk sukma
mulut bersuara mampu mengatakan ribuan kata,
tapi justru diam yang mengandung sejuta makna
sejak kapan itu jadi perbandingan?

aku tak lebih tak kurang dari kamu
kamu tak lebih tak kurang dari dia
dan dia tak lebih tak kurang dari kita
sejak kapan lebih dan kurang menjadi perbincangan?

ke-Tanpa-an yang menumbuhkan ke-Ada-an
seperti kelebihan yang menumbuhkan kekurangan
tepi menumbuhkan batasan
seperti waktu yang melahirkan ruangan

dan aku adalah aku
kamu adalah kamu
aku adalah kamu, dan kamu adalah aku
maka hanyalah ada kita.

ketika ke-tanpa-an ada untuk disyukuri
ketika batasan tak berarti tepi
ketika lahir sebuah kebersamaan

maka...
Paseduluran ini adalah tanpa tepi.

-Sabrang Mowo Damar Panuluh- Noe Letto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar