Di
bulan November, Sore masih
saja gerimis. sementara aku memilih sibuk dengan tulisan-tulisan yang kadang
membuatku pusing sendiri. Akhir-akhir ini memang lebih sering memasang target
untuk bisa kulakukan kedepannya. Mengingat bertambahnya umur, juga
harapan-harapan keluarga yang sangat aku sayangi. Semangat itu muncul dengan
sendirinya, pun tiba-tiba juga menghilang dengan sendirinya. Untuk bisa
mempertahankan kata “Konsisten” ternyata tidak begitu mudah, selalu saja ada
godaan dan pengaruh-pengaruh di luar lingkungan.
Tapi bagaimanapun, tanggung jawab
kepada diri sendiri lebih diutamakan. Hari ini boleh saja sibuk dengan mata
pelajaran di bangku kuliah, tugas, dan skripsi yang melambai-lambai. Namun bagaimana
caranya mengatur waktu untuk bisa mencapai sebuah keinginan. Dan setelah
itu?.... masih ada banyak hal lagi yang menunggu. Tiga kata yang selalu menjadi
pedoman dalam hidupku sendiri: “Hidup adalah Pilihan” apapun yang terjadi,
wajib menikmati dan mensyukurinya. Itu jelas!.
Pilihan memang mendewasakanku,
konsekuensi tidak pernah terlepas di dalamnya. Keputusan ada di tangan. Ya, di
tangan diri sendiri. Bahkan kita hanya membutuhkan pendapat orang di sekililing
kita. Modal dalam hidup satu-satunya hanya keberanian. Untuk bisa melakukan
sesuatu, keberanian akan memulainya. Berbaur dengan orang-orang yang dikenal
maupun tidak. Ada tanggung jawab untuk menghadapi persoalan dan
menyelesaikannya.
Aku tidak pernah menginginkan
menjadi perempuan yang cengeng dan manja kepada siapapun orang, bahkan aku
ingin menjadi mereka... perempuan yang berbeda. Kepada ibu yang merelakan
tetesan keringatnya demi mendapatkan sesuap nasi untuk anak-anaknya, kepada
kakak yang tegar dan bertanggung jawab. Mereka perempuan pekerja keras yang
tidak mengenal panas dan dinginnya cuaca. membantu sanak saudara untuk
mendapatkan pendidikan, juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan. “Hey, jangan
sampai kamu punya cita-cita untuk menjadi orang kaya, segala sesuatu diukur
dengan materi” begitu pesannya suatu hari.
Pernah mengalami kegagalan?, itu hal
yang biasa. Tapi bagaimana kita bisa bangkit dan meraih suatu keinginan. berusaha
tidak takut untuk mencobanya berkali-kali, terutama Kepada hal-hal yang baru.
Ini proses, dan aku akan memulainya sampai titik darah penghabisan.
“Kalau kamu ada banyak kemauan dan
banyak membaca, kamu akan dicari orang. Kamu akan dicari pekerjaan. Bukan kamu
yang mencari pekerjaan.” Masih saja aku ingat-ingat pesan ini. Aku mencoba
untuk mempraktekannya. sekali, dua kali, tiba-tiba pekerjaan itu datang. dalam
hidup memang seringkali tidak membutuhkan persiapan. Aku gugup, aku senang,
namun aku harus bisa mengendalikan perasaanku. Di sisi lain tetap harus belajar
menjadi orang yang rendah hati dan tidak mudah bosan. Hidup untuk terus
belajar. Belajar... belajar... belajar sampai benar-benar bisa dan
mempertahankannya.
“Memberi itu tidak menjadikan kita
miskin kok” lagi-lagi pesan itu membuatku lebih hidup. Aku terus mengagumi
orang-orang yang sangat aku cintai. Aku termotivasi dengan mereka. Semenjak
akhir-akhir ini buku dan sosmed dibanjiri banyak motivator, bagiku motivator
yang paling keren dalam kehidupanku adalah keluarga dan diriku sendiri. Allah
Pemilik Segalanya, juga Firmannya yang menjadikanku untuk terus berdiri.
Alhamdulillah, Engkau masih memberikanku kesempatan untuk terus hidup sampai
saat ini.
“Aku hidup, lalu bangkit
untuk belajar memahami kehidupan”