Tak perlu menanyakan keberadaanmu karena aku sendiri tahu kau ada di mana. kedatanganmu kali ini menghancurkan semangatku, namun hari demi hari kulewati aku mencoba untuk memahamimu. dengan mencari tahu siapa, bagaimana, mengapa dan apa yang harus aku lakukan agar kau tak lagi ada di dalam benak pikiranku. aku memang belum bisa menerima kenyataan ini, Skoli. siapa yang harus aku salahkan?.
aku lebih memperbanyak menyendiri dan selalu mendekatkan diri kepada Sang Khaliq, selain itu berusaha untuk menyemangati diriku sendiri. aku semakin sadar bahwa aku manusia terpilih dan istimewa. itu sebabnya aku selalu bersyukur atas kehendakNya. dengan seperti ini aku menjadi sering berkaca, dan tak ada orang yang lebih mengerti tentang perasaan seorang manusia yang tak normal seperti yang lainnya.
Skoli, aku tak pernah menginginkan ini terjadi. aku percaya Allah selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya. Allah Maha Pemurah dan Penyanyang. dalam diamku, aku selalu berdoa dan berdoa agar aku diberikan kesembuhan. Skoli, aku masih bertahan dengan kondisi seperti ini.
Skoli, mereka (teman-temanku) sangat baik, mereka mau menerima aku apa adanya. mereka menyayangiku bukan karena mereka mengasihiku. mereka sangat tulus. meski jika ada yang mengasihiku seperti itu buatlah aku terus tersenyum dan menerimanya dengan ikhlas dan tidak langsung berkecil hati.
Skoli, tahukah kau?. aku selalu semangat menghadapi hidup ini. aku masih bisa bernafas, Skoli. aku masih bisa melihat dan berjalan. aku selalu bahagia, jangan buat aku dengan kesakitan-kesakitan seperti itu lagi, Skoli. aku berusaha untuk selalu mencintaimu. akan kutulis lembaran-lembaran baru supaya kesehatanku semakin membaik. jika suratku selanjutnya berisi semangat dan semangat lagi, itu pertanda aku akan semakin mencintaimu Skoli.
"Percayalah Allah takkan pernah membiarkan hambanya menjalani masalah dan hidup diduniaNya ini sendiri" :’)
-Dariku, Skolioser
Sekoli berapa?
BalasHapushehe, apanya mas?.
Hapus