Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup)
berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya
aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa
pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang
yang sabar"
(QS 37:102)
Begitulah Al Qur’an mencatat sebuah
ayat yang menarik perihal tentang pengorbanan Nabi Ibrahim As. Ia telah
menggantikan Nabi Ismail putra semata wayangnya Nabi Ibrahim untuk disembelih
dan diganti menjadi seekor domba. Karena kepatuhanNya, Nabi Ibrahim merelakan dan
melakukan apa saja sebagai bentuk cinta dan rasa kasih sayangNya. Dalam surat
Al- Kautsar dijelaskan ayat pertama, kedua dan ketiga: (1) sesungguhnya Kami
telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (2) maka dirikanlah sholat karena
Tuhanmu; dan berkorbanlah (3) sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah
yang terputus. Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban. maksudnya
yang terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah.
Setiap setahun sekali semua umat
islam memperingati hari raya idhul adha. Melalui ibadah seperti ini mereka
dipersilahkan bagi yang mampu untuk berkorban dan memiliki kesempatan untuk
berbagi terhadap sesama. Idhul adha merupakan salah satu hari raya umat muslim
yang mempunyai eksistensi dalam menggalang solidaritas dengan membagi-bagikan
rezekinya lewat penyembelihan hewan atau bahkan bisa menggunakan dana untuk
menyumbang sebagaimana dalam bentuk nominal, Sehingga dapat membantu bagi
mereka yang kurang mampu serta memperbaiki perekonomiannya.
Melihat dari berbagai sudut pandang
sebenarnya untuk membantu mereka yang tidak mampu seharusnya tidak hanya saat
jatuhnya di hari idhul adha, melainkan dalam kehidupan sehari-hari. sementara
dalam pembagian daging kurban misalnya dapat dipandang menjadi komoditas
konsumsi selama beberapa hari saja. Padahal setelah berlangsungnya idhul adha
itu selesai mereka akan memulai kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti
kembali lagi dan Menengok kasus kenaikan harga bahan bakar minyak, pemerintah
memberikan dana bantuan langsung sementara untuk masyarakat. Jika kita telusuri
maka dana tersebut hanya bersifat membantu meringankan, namun tidak dengan
sampai waktu jangka panjang. Inilah bentuk contoh yang berkali-kali terjadi di
negara ini.
Masyarakat hanya perlu melakukan
gerakan, Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh masyarakat. Yang pertama
adalah memulai kembali kepada diri sendiri, sebagai hambaNya (Habl min Allah)
untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Supaya rasa kepatuhan tidak terlepas,
hubungan antara Tuhan dengan Hambanya. Yang kedua (Habl min Annas) artinya
mendekatkan diri kepada sesama. Karena dengan begitu, kedekatan-kedekatan yang
baik dapat terjadi untuk saling membantu dan peka terhadap persoalan diranah
sosial atau disekitarnya, serta membantu kesulitan yang terjadi dalam hidup.
Dan yang ketiga adalah (Habl min alam) yang artinya mendekatkan diri kepada
alam guna untuk memanfaatkannya dan menjaganya. Dengan begitu apa ada di dunia
ini manusia wajib memelihara juga tentunya apa yang dipanen akan mendapatkan
hasil yang diperoleh.
Tidak hanya sekedar hari-hari besar
umat islam mendapatkan kesempatan untuk membantu mereka yang tidak mampu, akan
tetapi dalam keseharian kesempatan itu dapat diamalkan kepada sesama dengan
melakukan beberapa hal tersebut, Supaya terjadi kesenjangan sosial dengan baik dan
dengan harapan dapat mensejahterakan masyarakat disekitarnya. Tentu hal semacam
ini akan memberikan dampak positif dan bermanfaat, apalagi jika dapat
difungsikan sebagai sarana mengurangi kritis perekonomian dalam masyarakat,
juga mengedepankan nilai-nilai kebaikan dalam krisis kemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar