Luno

berdiri dan terus melangkah tanpa lelah...

Rabu, 16 Oktober 2013

Idhul Adha mengatasi Krisis Kemiskinan


Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar" (QS 37:102)

            Begitulah Al Qur’an mencatat sebuah ayat yang menarik perihal tentang pengorbanan Nabi Ibrahim As. Ia telah menggantikan Nabi Ismail putra semata wayangnya Nabi Ibrahim untuk disembelih dan diganti menjadi seekor domba. Karena kepatuhanNya, Nabi Ibrahim merelakan dan melakukan apa saja sebagai bentuk cinta dan rasa kasih sayangNya. Dalam surat Al- Kautsar dijelaskan ayat pertama, kedua dan ketiga: (1) sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (2) maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah (3) sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus. Yang dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan qurban. maksudnya yang terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah.

            Setiap setahun sekali semua umat islam memperingati hari raya idhul adha. Melalui ibadah seperti ini mereka dipersilahkan bagi yang mampu untuk berkorban dan memiliki kesempatan untuk berbagi terhadap sesama. Idhul adha merupakan salah satu hari raya umat muslim yang mempunyai eksistensi dalam menggalang solidaritas dengan membagi-bagikan rezekinya lewat penyembelihan hewan atau bahkan bisa menggunakan dana untuk menyumbang sebagaimana dalam bentuk nominal, Sehingga dapat membantu bagi mereka yang kurang mampu serta memperbaiki perekonomiannya.

            Melihat dari berbagai sudut pandang sebenarnya untuk membantu mereka yang tidak mampu seharusnya tidak hanya saat jatuhnya di hari idhul adha, melainkan dalam kehidupan sehari-hari. sementara dalam pembagian daging kurban misalnya dapat dipandang menjadi komoditas konsumsi selama beberapa hari saja. Padahal setelah berlangsungnya idhul adha itu selesai mereka akan memulai kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya. Seperti kembali lagi dan Menengok kasus kenaikan harga bahan bakar minyak, pemerintah memberikan dana bantuan langsung sementara untuk masyarakat. Jika kita telusuri maka dana tersebut hanya bersifat membantu meringankan, namun tidak dengan sampai waktu jangka panjang. Inilah bentuk contoh yang berkali-kali terjadi di negara ini.

            Masyarakat hanya perlu melakukan gerakan, Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh masyarakat. Yang pertama adalah memulai kembali kepada diri sendiri, sebagai hambaNya (Habl min Allah) untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Supaya rasa kepatuhan tidak terlepas, hubungan antara Tuhan dengan Hambanya. Yang kedua (Habl min Annas) artinya mendekatkan diri kepada sesama. Karena dengan begitu, kedekatan-kedekatan yang baik dapat terjadi untuk saling membantu dan peka terhadap persoalan diranah sosial atau disekitarnya, serta membantu kesulitan yang terjadi dalam hidup. Dan yang ketiga adalah (Habl min alam) yang artinya mendekatkan diri kepada alam guna untuk memanfaatkannya dan menjaganya. Dengan begitu apa ada di dunia ini manusia wajib memelihara juga tentunya apa yang dipanen akan mendapatkan hasil yang diperoleh.

            Tidak hanya sekedar hari-hari besar umat islam mendapatkan kesempatan untuk membantu mereka yang tidak mampu, akan tetapi dalam keseharian kesempatan itu dapat diamalkan kepada sesama dengan melakukan beberapa hal tersebut, Supaya terjadi kesenjangan sosial dengan baik dan dengan harapan dapat mensejahterakan masyarakat disekitarnya. Tentu hal semacam ini akan memberikan dampak positif dan bermanfaat, apalagi jika dapat difungsikan sebagai sarana mengurangi kritis perekonomian dalam masyarakat, juga mengedepankan nilai-nilai kebaikan dalam krisis kemanusiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar